Peredaran Air Dalam Alam
1.
Surah Al-Baqarah
: 74
Kemudian setelah itu
hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal diantara
batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai dari padanya dan diantaranya
sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air dari padanya dan diantaranya
sungguh ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah. Dan Allah
sekali-sekali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan.
2.
Surah Al-A’raaf : 57
Dan Dialah yang meniupkan
angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan);
hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah
yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan
sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan
orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran.
3.
Surah Yunus : 24
Sesungguhnya
perumpamaan kehidupan duniawi itu, adalah seperti air (hujan) yang Kami
turunkan dan langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya karena air itu
tanam-tanaman bumi, di antaranya ada yang dimakan manusia dan binatang ternak.
Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan memakai (pula)
perhiasannya[1], dan pemilik-permliknya mengira bahwa mereka pasti
menguasasinya[2], tiba-tiba datanglah kepadanya azab Kami di waktu
malam atau siang, lalu Kami jadikan (tanam-tanamannya) laksana tanam-tanaman
yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami
menjelaskan tanda-tanda kekuasaan (Kami) kepada orang-orang berfikir.
4.
Surah Al-Hijr : 22
Dan Kami telah
meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami turunkan hujan
dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah
kamu yang menyimpannya.
5.
Surah Al-Mu’minuun : 18
Dan Kami turunkan air
dari langit menurut suatu ukuran; lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi,
dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa menghilangkannya.
6.
Surah An-Naazi’aat : 31
Ia memancarkan
daripadanya mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya.
7.
Surah Ath-Thaariq : 11
Demi langit yang
mengandung hujan[3]
Fenomena Ketegangan Permukaan Bumi
8.
Surah Al-Baqarah : 164
Sesungguhnya dalam
penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar
di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari
langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati
(kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran
angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat)
tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.
9.
Surah Yunus : 22
Dialah Tuhan yang
menjadikan kamu dapat berjalan di daratan, (berlayar) di lautan. Sehingga
apabila kamu berada di dalam bahtera, dan meluncurlah bahtera itu membawa
orang-orang yang ada di dalamnya dengan tiupan angin yang baik, dan mereka
bergembira karenanya, datanglah angin badai, dan (apabila) gelombang dari
segenap penjuru menimpanya, dan mereka yakin bahwa mereka telah terkepung
(bahaya), maka mereka berdoa kepada Allah dengan mengikhlaskan ketaatan
kepada-Nya semata-mata. (Mereka berkata): "Sesungguhnya jika Engkau
menyelamatkan kami dari bahaya ini, pastilah kami akan termasuk orang-orang
yang bersyukur."
10. Surah Ibrahim : 32
Allah-lah yang telah
menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan dari langit, kemudian Dia
mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai buah-buahan menjadi rezki untukmu;
dan Dia telah menundukkan bahtera bagimu supaya bahtera itu, berlayar di lautan
dengan kehendak-Nya, dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu sungai-sungai.
11. Surah An-Nahl : 14
Dan Dia-lah, Allah yang
menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang
segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai;
dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan)
dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur.
12. Surah Al-Israa’ : 66
Tuhan-mu adalah yang
melayarkan kapal-kapal di lautan untukmu, agar kamu mencari sebahagian dari
karunia-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyayang terhadapmu.
13. Surah Al-Hajj : 65
Apakah kamu tiada
melihat bahwasanya Allah menundukkan bagimu apa yang ada di bumi dan bahtera
yang berlayar di lautan dengan perintah-Nya. Dan Dia menahan (benda-benda)
langit jatuh ke bumi, melainkan dengan izin-Nya? Sesungguhnya Allah benar-benar
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada Manusia.
14. Surah Al-Furqaan : 53
Dan Dialah yang
membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan
yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas
yang menghalangi.
15. Surah An-Naml : 61
Atau siapakah yang
telah menjadikan bumi sebagai tempat berdiam, dan yang menjadikan sungai-sungai
di celah-celahnya, dan yang menjadikan gunung-gunung untuk (mengkokohkan)nya
dan menjadikan suatu pemisah antara dua laut[4]? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)?
Bahkan (sebenarnya) kebanyakan dari mereka tidak mengetahui.
16. Surah Luqman : 31
Tidakkah kamu
memperhatikan bahwa sesungguhnya kapal itu berlayar di laut dengan nikmat
Allah, supaya diperlihatkan-Nya kepadamu sebahagian dari tanda-tanda
(kekuasaan)-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda bagi semua orang yang sangat sabar lagi banyak bersyukur.
17. Surah Faathir : 12
Dan tiada sama (antara)
dua laut; yang ini tawar, segar, sedap diminum dan yang lain asin lagi pahit.
Dan dari masing-masing laut itu kamu dapat memakan daging yang segar dan kamu
dapat mengeluarkan perhiasan yang dapat kamu memakainya, dan pada
masing-masingnya kamu lihat kapal-kapal berlayar membelah laut supaya kamu
dapat mencari karunia-Nya dan supaya kamu bersyukur.
18. Surah Yaasiin : 41
Dan suatu tanda
(kebesaran Allah yang besar) bagi mereka adalah bahwa Kami angkut keturunan
mereka dalam bahtera yang penuh muatan.
19. Surah Al-Mu’min : 80
Dan (ada lagi)
manfaat-manfaat yang lain pada binatang ternak itu untuk kamu[5] dan supaya kamu mencapai suatu keperluan yang
tersimpan dalam hati dengan mengendarainya. Dan kamu dapat diangkut dengan
mengendarai binatang-binatang itu dan dengan mengendarai bahtera.
20. Surah Asy-Syuura : 32
Dan di antara
tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah kapal-kapal di tengah (yang berlayar) di laut
seperti gunung-gunung.
21. Surah Az-Zukhruf : 12
Dan Yang menciptakan
semua yang berpasang-pasangan dan menjadikan untukmu kapal dan binatang ternak
yang kamu tunggangi.
22. Surah Al-Jaatsiyah : 12
Allah-lah yang menundukkan
lautan untukmu supaya kapal-kapal dapat berlayar padanya dengan seizin-Nya dan
supaya kamu dapat mencari karunia -Nya dan mudah-mudahan kamu bersyukur.
23. Surah Ar-Rahmaan : 19
Dia membiarkan dua
lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu,
24. Surah Ar-Rahmaan : 20
antara keduanya ada
batas yang tidak dilampaui masing-masing [6].
Fenomena Gelombang Jauh dan Pendek
25. Surah Huud : 42
Dan bahtera itu
berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung. Dan Nuh memanggil
anaknya,[7] sedang anak itu berada di tempat yang jauh
terpencil: "Hai anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah kamu
berada bersama orang-orang yang kafir."
26. Surah An-Nuur : 40
Atau seperti gelap
gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak
(pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia
mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barangsiapa yang
tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun.
27. Surah Luqman : 32
Dan apabila mereka
dilamun ombak yang besar seperti gunung, mereka menyeru Allah dengan memurnikan
ketaatan kepada-Nya maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai di daratan,
lalu sebagian mereka tetap menempuh jalan yang lurus[8]. Dan
tidak ada yang mengingkari ayat-
ayat Kami selain orang-orang yang tidak setia lagi ingkar.
Batas
Pemisah Antara Air Laut dan Air Sungai
28. Surah Al-Furqaan : 53
Dan Dialah yang
membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan
yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas
yang menghalangi.
29. Surah An-Naml : 61
Atau siapakah yang
telah menjadikan bumi sebagai tempat berdiam, dan yang menjadikan sungai-sungai
di celah-celahnya, dan yang menjadikan gunung-gunung untuk (mengkokohkan)nya
dan menjadikan suatu pemisah antara dua laut[9]? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)?
Bahkan (sebenarnya) kebanyakan dari mereka tidak mengetahui.
30. Surah Ar-Rahmaan : 19
Dia membiarkan dua
lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu,
31. Surah Ar-Rahmaan : 20
antara keduanya ada
batas yang tidak dilampaui masing-masing [6].
Awan-Awan yang Menggumpal
32. Surah An-Nuur : 43
Tidaklah kamu melihat
bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya,
kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar
dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari
langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka
ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan
dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu
hampir-hampir menghilangkan penglihatan.
33. Surah Ath-Thuur : 44
Jika mereka melihat
sebagian dari langit gugur, mereka akan mengatakan: "Itu adalah awan yang
bertindih-tindih."
Antara
Tekanan Udara dan Ketinggian Saling Berlawanan
34. Surah Al-An’aam : 125
Barangsiapa yang Allah
menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya
untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah
kesesatannya[10], niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi
sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa
kepada orang-orang yang tidak beriman.
Pembentukan
Hujan dan Angin
35. Surah Al-Baqarah : 164
Sesungguhnya dalam
penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang
berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah
turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah
mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan
pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh
(terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.
36. Surah Al-A’raaf : 57
Dan Dialah yang
meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya
(hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke
suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami
keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. Seperti itulah
Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil
pelajaran.
37. Surah Ar-Ra’d : 12
Dia-lah Tuhan yang
memperlihatkan kilat kepadamu untuk menimbulkan ketakutan dan harapan, dan Dia
mengadakan awan mendung.
38. Surah An-Nahl : 10
Dia-lah, Yang telah
menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebahagiannya menjadi minuman dan
sebahagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu
menggembalakan ternakmu.
39. Surah An-Nuur : 43
Tidaklah kamu melihat
bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya,
kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar
dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari
langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka
ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan
dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu
hampir-hampir menghilangkan penglihatan.
40. Surah Al-Furqaan : 48
Dia lah yang meniupkan
angin (sebagai) pembawa kabar gembira dekat sebelum kedatangan rahmat-nya
(hujan); dan Kami turunkan dari langit air yang amat bersih,
41. Surah Ar-Ruum : 48
Allah, Dialah yang
mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di
langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu
kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun
mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi gembira.
42. Surah Faathir : 9
Dan Allah, Dialah Yang
mengirimkan angin; lalu angin itu menggerakkan awan, maka Kami halau awan itu
kesuatu negeri yang mati lalu Kami hidupkan bumi setelah matinya dengan hujan
itu. Demikianlah kebangkitan itu.
43. Surah An-Naba’ : 14
dan Kami turunkan dari
awan air yang banyak tercurah,
44. Surah Ath-Thaariq : 11
Demi langit yang
mengandung hujan[3]
Bulat
Bumi dan Perputarannya
45.
Surah Ali ‘Imran
: 27
Engkau masukkan malam
ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang
hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup[11].
Dan Engkau beri rezki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas)."
46. Surah Al-Hajj : 61
Yang demikian itu,
adalah karena sesungguhnya Allah (kuasa) memasukkan malam ke dalam siang dan
memasukkan siang ke dalam malam dan bahwasanya Allah Maha Mendengar lagi Maha
Melihat.
47. Surah Luqman : 29
Tidakkah kamu
memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah memasukkan malam ke dalam siang dan
memasukkan siang ke dalam malam dan Dia tundukkan matahari dan bulan
masing-masing berjalan sampai kepada waktu yang ditentukan, dan sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
48. Surah Faathir : 13
Dia memasukkan malam ke
dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan menundukkan matahari dan
bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Yang (berbuat)
demikian itulah Allah Tuhanmu, kepunyaan-Nyalah kerajaan. Dan orang-orang yang
kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit
ari.
49. Surah Az-Zumar : 5
Dia menciptakan langit
dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia menutupkan malam atas siang dan
menutupkan siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing
berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah Dialah Yang Maha Perkasa lagi
Maha Pengampun.
50. Surah Qaaf : 7
Dan Kami hamparkan bumi
itu dan Kami letakkan padanya gunung-gunung yang kokoh dan Kami tumbuhkan
padanya segala macam tanaman yang indah dipandang mata,
51. Surah An-Naazi’aat : 30
Dan bumi sesudah itu
dihamparkan-Nya.
Gaya Tarik Bumi (Gravitasi)
52. Surah Al-An’aam : 59
Dan pada sisi Allah-lah
kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri,
dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun
pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir
biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering,
melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)"
53. Surah Maryam : 25
Dan goyanglah pangkal
pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang
masak kepadamu,
[1].
Maksudnya: bumi yang indah dengan gunung-gunung dan lembah-lembahnya telah
menghijau dengan tanam-tanamannya.
[2].
Maksudnya: dapat memetik hasilnya.
[3].
Raj'i berarti kembali. Hujan dinamakan raj'i dalam ayat
ini, karena hujan itu berasal dari uap yang naik dari bumi ke udara, kemudian
turun ke bumi, kemudian kembali ke atas, dan dari atas kembali ke bumi dan
begitulah seterusnya.
[4].
Yang dimaksud dua laut di sini ialah laut yang asin dan sungai yang besar
bermuara ke laut. Sungai yang tawar itu setelah sampai di muara tidak langsung
menjadi asin.
[5].
Yang dimaksud dengan manfaat yang lain dari binatang ternak itu ialah
air susunya, kulitnya, bulunya dan sebagainya.
[6].
Di antara ahli Tafsir ada yang berpendapat bahwa la yabghiyan maksudnya masing-masingnya
tidak menghendaki. Dengan demikian maksud ayat 19-20 ialah bahwa ada dua
laut yang keduanya tercerai karena dibatasi oleh tanah genting, tetapi tanah
genting itu tidaklah dikehendaki (tidak diperlukan) maka pada akhirnya, tanah
genting itu dibuang (digali untuk keperluan lalu lintas), maka bertemulah dua
lautan itu. Seperti terusan Suez dan terusan Panama.
[7]. Nama anak
Nabi Nuh a.s. yang kafir itu Qanaan, sedang putra-putranya yang beriman
ialah: Sam, Ham dan Jafits.
[8]. Yang
dimaksud dengan jalan yang lurus ialah: mengakui ke-esaan Allah.
[9].
Yang dimaksud dua laut di sini ialah laut yang asin dan sungai yang besar
bermuara ke laut. Sungai yang tawar itu setelah sampai di muara tidak langsung
menjadi asin.
[10].
Disesatkan Allah berarti: bahwa orang itu sesat berhubung keingkarannya dan
tidak mau memahami petunjuk-petunjuk Allah. Dalam ayat ini, karena mereka itu
ingkar dan tidak mau memahami apa sebabnya Allah menjadikan nyamuk sebagai
perumpamaan, maka mereka itu menjadi sesat.
[11]. Sebagian mufassirin memberi misal untuk
ayat ini dengan mengeluarkan anak ayam dari telur, dan telur dari ayam. Dan
dapat juga diartikan bahwa pergiliran kekuasaan diantara bangsa-bangsa dan
timbul tenggelamnya sesuatu umat adalah menurut hukum Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar