1.
Surah Al-Baqarah
: 17
Perumpamaan mereka
adalah seperti orang yang menyalakan api[1], maka setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah
hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam
kegelapan, tidak dapat melihat.
2.
Surah Al-Baqarah : 19
atau seperti
(orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit disertai gelap gulita, guruh
dan kilat; mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya, karena (mendengar
suara) petir,sebab takut akan mati[2]. Dan Allah meliputi
orang-orang yang kafir[3].
3.
Surah Al-Baqarah : 20
Hampir-hampir kilat itu
menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka
berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti.
Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan
mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.
4.
Surah Al-Baqarah : 26
Sesungguhnya Allah
tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu[4]. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin
bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir
mengatakan: "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?."
Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah[5], dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang
yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali
orang-orang yang fasik,
5.
Surah Al-Baqarah : 171
Dan perumpamaan
(orang-orang yang menyeru) orang-orang kafir adalah seperti penggembala yang
memanggil binatang yang tidak mendengar selain panggilan dan seruan saja[6]. Mereka tuli, bisu dan buta, maka (oleh sebab itu)
mereka tidak mengerti.
6.
Surah Al-Baqarah : 261
Perumpamaan (nafkah
yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah[6]
adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap
bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia
kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.
7.
Surah Al-Baqarah : 264
Hai orang-orang yang
beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan
menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang
menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada
Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di
atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia
bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka
usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir[7].
8.
Surah Al-Baqarah : 265
Dan perumpamaan
orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan
untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran
tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua
kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun
memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat.
9.
Surah Al-Baqarah : 266
Apakah ada salah
seorang di antaramu yang ingin mempunyai kebun kurma dan anggur yang mengalir
di bawahnya sungai-sungai; dia mempunyai dalam kebun itu segala macam
buah-buahan, kemudian datanglah masa tua pada orang itu sedang dia mempunyai
keturunan yang masih kecil-kecil. Maka kebun itu ditiup angin keras yang
mengandung api, lalu terbakarlah. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya
kepada kamu supaya kamu memikirkannya[8].
10. Surah Ali ‘Imran : 117
Perumpamaan harta yang
mereka nafkahkan di dalam kehidupan dunia ini, adalah seperti perumpamaan angin
yang mengandung hawa yang sangat dingin, yang menimpa tanaman kaum yang
menganiaya diri sendiri, lalu angin itu merusaknya. Allah tidak menganiaya
mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.
11. Surah Yunus : 24
Sesungguhnya perumpamaan
kehidupan duniawi itu, adalah seperti air (hujan) yang Kami turunkan dan
langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya karena air itu tanam-tanaman bumi, di
antaranya ada yang dimakan manusia dan binatang ternak. Hingga apabila bumi itu
telah sempurna keindahannya, dan memakai (pula) perhiasannya[9], dan pemilik-permliknya mengira bahwa mereka pasti
menguasasinya[10], tiba-tiba datanglah kepadanya azab Kami di waktu
malam atau siang, lalu Kami jadikan (tanam-tanamannya) laksana tanam-tanaman
yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami
menjelaskan tanda-tanda kekuasaan (Kami) kepada orang-orang berfikir.
12. Surah Ar-Ra’d : 14
Hanya bagi Allah-lah
(hak mengabulkan) doa yang benar. Dan berhala-berhala yang mereka sembah selain
Allah tidak dapat memperkenankan sesuatupun bagi mereka, melainkan seperti
orang yang membukakan kedua telapak tangannya ke dalam air supaya sampai air ke
mulutnya, padahal air itu tidak dapat sampai ke mulutnya[11]. Dan doa (ibadat) orang-orang kafir itu, hanyalah
sia-sia belaka.
13. Surah Ar-Ra’d : 17
Allah telah menurunkan
air (hujan) dari langit, maka mengalirlah air di lembah-lembah menurut
ukurannya, maka arus itu membawa buih yang mengambang. Dan dari apa (logam)
yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasan atau alat-alat, ada (pula)
buihnya seperti buih arus itu. Demikianlah Allah membuat perumpamaan (bagi)
yang benar dan yang bathil. Adapun buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang
tak ada harganya; adapun yang memberi manfaat kepada manusia, maka ia tetap di
bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan[12].
14. Surah Ibrahim : 18
Orang-orang yang kafir
kepada Tuhannya, amalan-amalan mereka adalah seperti abu yang ditiup angin
dengan keras pada suatu hari yang berangin kencang. Mereka tidak dapat
mengambil manfaat sedikitpun dari apa yang telah mereka usahakan (di dunia).
Yang demikian itu adalah kesesatan yang jauh.
15. Surah Ibrahim : 25
pohon itu memberikan
buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat
perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.
16. Surah Ibrahim : 45
dan kamu telah berdiam
di tempat-tempat kediaman orang-orang yang menganiaya diri mereka sendiri, dan
telah nyata bagimu bagaimana Kami telah berbuat terhadap mereka dan telah Kami
berikan kepadamu beberapa perumpamaan."
17. Surah An-Nahl : 60
Orang-orang yang tidak
beriman kepada kehidupan akhirat, mempunyai sifat yang buruk; dan Allah
mempunyai sifat yang Maha Tinggi; dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.
18. Surah An-Nahl : 92
Dan janganlah kamu
seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan
kuat, menjadi cerai berai kembali, kamu menjadikan sumpah (perjanjian) mu
sebagai alat penipu di antaramu, disebabkan adanya satu golongan yang lebih banyak
jumlahnya dari golongan yang lain[13]. Sesungguhnya Allah hanya menguji kamu dengan hal
itu. Dan sesungguhnya di hari kiamat akan dijelaskan-Nya kepadamu apa yang
dahulu kamu perselisihkan itu.
19. Surah An-Nahl : 112
Dan Allah telah membuat
suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram,
rezkinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi
(penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan
kepada mereka pakaian[14] kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu
mereka perbuat.
20. Surah Al-Kahfi : 32
Dan berikanlah kepada
mereka[15] sebuah perumpamaan dua orang laki-laki[16], Kami jadikan bagi seorang di antara keduanya (yang
kafir) dua buah kebun anggur dan kami kelilingi kedua kebun itu dengan
pohon-pohon korma dan di antara kedua kebun itu Kami buatkan ladang.
21. Surah Al-Kahfi : 45
Dan berilah perumpamaan
kepada mereka (manusia), kehidupan dunia sebagai air hujan yang Kami turunkan
dari langit, maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi,
kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan
adalah Allah, Maha Kuasa atas segala sesuatu.
22. Surah Al-Kahfi : 54
Dan sesungguhnya Kami
telah mengulang-ulangi bagi manusia dalam Al Quran ini bermacam-macam perumpamaan.
Dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah.
23. Surah Al-Kahfi : 109
Katakanlah: Sekiranya
lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah
lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami
datangkan tambahan sebanyak itu (pula)."
24. Surah An-Nuur : 35
Allah (Pemberi) cahaya
(kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah
lubang yang tak tembus[17], yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di
dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara,
yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun
yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah
barat(nya)[18], yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi,
walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah
membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat
perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
25. Surah Al-‘Ankabuut : 43
Dan
perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tiada yang memahaminya
kecuali orang-orang yang berilmu.
26. Surah Ar-Ruum : 28
Dia membuat perumpamaan
untuk kamu dari dirimu sendiri. Apakah ada diantara hamba-sahaya yang dimiliki
oleh tangan kananmu, sekutu bagimu dalam (memiliki) rezeki yang telah Kami
berikan kepadamu; maka kamu sama dengan mereka dalam (hak mempergunakan) rezeki
itu, kamu takut kepada mereka sebagaimana kamu takut kepada dirimu sendiri?
Demikianlah Kami jelaskan ayat-ayat bagi kaum yang berakal.
27. Surah Ar-Ruum : 58
Dan Sesungguhnya telah
Kami buat dalam Al Quran ini segala macam perumpamaan untuk manusia. Dan
Sesungguhnya jika kamu membawa kepada mereka suatu ayat, pastilah orang-orang
yang kafir itu akan berkata: "Kamu tidak lain hanyalah orang-orang yang
membuat kepalsuan belaka."
28. Surah Az-Zumar : 27
Sesungguhnya telah Kami
buatkan bagi manusia dalam Al Quran ini setiap macam perumpamaan supaya mereka
dapat pelajaran.
29. Surah Az-Zukhruf : 57
Dan tatkala putra
Maryam (Isa) dijadikan perumpamnaan tiba-tiba kaummu (Quraisy) bersorak
karenanya.
30. Surah Al-Jaatsiyah : 23
Maka pernahkah kamu
melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah
membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya[19] dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan
hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan
memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu
tidak mengambil pelajaran?
31. Surah Al-Hasyr : 15
(Mereka adalah) seperti
orang-orang Yahudi yang belum lama sebelum mereka[20] telah merasai akibat buruk dari perbuatan mereka[21], dan bagi mereka azab yang pedih.
32. Surah Al-Hasyr : 21
Kalau sekiranya Kami turunkan Al-Quran ini kepada
sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan
ketakutannya kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk
manusia supaya mereka berfikir.
[1].
Orang-orang munafik itu tidak dapat mengambil manfaat dari petunjuk-petunjuk
yang datang dari Allah, karena sifat-sifat kemunafikkan yang bersemi dalam dada
mereka. Keadaan mereka digambarkan Allah seperti dalam ayat tersebut di atas.
[2]. Keadaan
orang-orang munafik itu, ketika mendengar ayat-ayat yang mengandung peringatan,
adalah seperti orang yang ditimpa hujan lebat dan petir. Mereka menyumbat
telinganya karena tidak sanggup mendengar peringatan-peringatan Al Quran itu.
[3].
Maksudnya pengetahuan dan kekuasaan Allah meliputi orang-orang kafir.
[4].
Diwaktu turunnya surat Al Hajj ayat 73 yang di dalamnya Tuhan menerangkan bahwa
berhala-berhala yang mereka sembah itu tidak dapat membuat lalat, sekalipun
mereka kerjakan bersama-sama, dan turunnya surat Al Ankabuut ayat 41
yang di dalamnya Tuhan menggambarkan kelemahan berhala-berhala yang dijadikan
oleh orang-orang musyrik itu sebagai pelindung sama dengan lemahnya sarang
laba-laba.
[5].
Disesatkan Allah berarti: bahwa orang itu sesat berhubung keingkarannya dan
tidak mau memahami petunjuk-petunjuk Allah. Dalam ayat ini, karena mereka itu
ingkar dan tidak mau memahami apa sebabnya Allah menjadikan nyamuk sebagai
perumpamaan, maka mereka itu menjadi sesat.
[6]. Pengertian menafkahkan
harta di jalan Allah meliputi belanja untuk kepentingan jihad, pembangunan
perguruan, rumah sakit, usaha penyelidikan ilmiah dan lain-lain.
[7].
Mereka ini tidak mendapat manfaat di dunia dari usaha-usaha mereka dan tidak
pula mendapat pahala di akhirat.
[8].
Inilah perumpamaan orang yang menafkahkan hartanya karena riya,
membangga-banggakan tentang pemberiannya kepada orang lain, dan menyakiti hati
orang.
[9].
Maksudnya: bumi yang indah dengan gunung-gunung dan lembah-lembahnya telah
menghijau dengan tanam-tanamannya.
[10].
Maksudnya: dapat memetik hasilnya.
[11].
Orang-orang yang mendoa kepada berhala dimisalkan seperti orang yang mengulurkan
telapak tangannya yang terbuka ke air supaya air sampai ke mulutnya. Hal ini
tidak mungkin terjadi karena telapak tangan yang terbuka tidak dapat menampung
air.
[12].
Allah mengumpamakan yang benar dan yang bathil dengan air dan buih atau dengan
logam yang mencair dan buihnya. Yang benar sama dengan air atau logam murni
yang bathil sama dengan buih air atau tahi logam yang akan lenyap dan tidak ada
gunanya bagi manusia.
[13]. Kaum
muslimin yang jumlahnya masih sedikit itu telah mengadakan perjanjian yang kuat
dengan Nabi di waktu mereka melihat orang-orang Quraisy berjumlah banyak dan
berpengalaman cukup, lalu timbullah keinginan mereka untuk membatalkan
perjanjian dengan Nabi Muhammad s.a.w. itu. Maka perbuatan yang demikian itu
dilarang oleh Allah s.w.t.
[14].
Maksudnya: kelaparan dan ketakutan itu meliputi mereka seperti halnya pakaian
meliputi tubuh mereka.
[15].
Yaitu: kepada orang-orang mukmin dan orang-orang kafir.
[16].
Yaitu: dua orang Yahudi yang seorang mukmin dan yang lain kafir.
[17].
Yang dimaksud lubang yang tidak tembus (misykat) ialah suatu lobang di
dinding rumah yang tidak tembus sampai kesebelahnya, biasanya digunakan untuk
tempat lampu, atau barang-barang lain.
[18].
Maksudnya: pohon zaitun itu tumbuh di puncak bukit ia dapat sinar matahari baik
di waktu matahari terbit maupun di waktu matahari akan terbenam, sehingga
pohonnya subur dan buahnya menghasilkan minyak yang baik.
[19].
Maksudnya Tuhan membiarkan orang itu sesat, karena Allah telah mengetahui bahwa
dia tidak menerima petunjuk-petunjuk yang diberikan kepadanya.
[20].
Maksudnya: Yahudi Bani Qainuqa'
[21].
Maksud akibat buruk perbuatan mereka adalah mereka diusir dari Madinah
ke Syam.